Dua puluh tahun lebih saya menduakan Wonogiri. Bahkan sejak pertengahan 1990-an cuma sekali dua setahun berlabuh ke tanah kelahiran, itu pun untuk melabuhkan capek pikir dan capek fisik.
Tak adil rasanya. Wonogiri terus memanggil-manggil. Entah cuma romantisme, atau sindrom nostalgia ketika usia mulai merambat tua.
Yang Jauh, yang Dekat
16 tahun yang lalu