Kamis, 07 Agustus 2008

Cuma Ngeploki Thok ......

Seorang teman mengkritik apa yang saya ungkapkan lewat blog ini. Katanya, saya ini ibarat cuma ngeploki dari jauh alias tidak pernah berbuat atau melakukan sesuatu untuk tanah kelahiran tercinta, Wonogiri. Artinya, perbuatan atau perlakuan yang nyata, bukan tulisan yang kebanyakan justru ngumreng-umreng (memarahi sembari nggremeng maksudnya).
Setelah dipikir-pikir ternyata betul juga. Apa yang telah saya lakukan selama ini ? Mencecap tanah dan airnya, lalu pergi ke kota lain, dan dari jauh mengamati, kemudian mencela sana sini ....
Nol besar dari saya untuk Wonogiri !!
Itulah kesimpulan saya sambil tersenyum kecut (malu maksudnya). Ya, orang seperti saya ini cuma bisa melihat yang jelek-jelek, mengkritik, ngojok-ojoki (memprovokasi), dan sebagainya.
Kira-kira apa yang bisa saya lakukan ya, maksudnya yang nyata, bukan di awang-awang .......

Senin, 04 Agustus 2008

Berharap Rekor Kreatif dari Wonogiri

Republik Aeng-Aeng pimpinan Mayor Haristanto (WNA: WoNogiri Asli) bikin surprise lagi. Akhir Juli lalu menggelar acara ngenet bareng. Sayang, itu di Solo.
Kapan ya Wonogiri punya nama ?
Saya berharap Mas BH (Bambang Haryanto) mau bikin acara kreatif serupa. Misalnya seribu blogger kumpul bareng di Plasa Waduk GM (Gajahmungkur) Wonogiri. Terutama blogger WNA.

Jumat, 01 Agustus 2008

Waduk GM

Dua pekan lalu saya menyempatkan diri ''pulang'' ke Wonogiri setelah menghadiri resepsi pernikahan seorang taman di Solo. Bersama dua buah hati saya, jalan-jalan ke Waduk Gajah Mungkur (GM) yang telah bertahun-tahun tak saya sambangi.
Dulu, tahun 1980-an saya amat akrab dengan lapangan sepak bola di bawah waduk, tepatnya di Desa Petir, Pokoh Kidul. Kemarin, saya lihat tak terawat dan rumputnya sangat jarang. Area sekitar pintu air ditutup. Kawasan patung Pak Tani juga tak terawat, malah cenderung kumuh.
Meski demikian, masih dikunjungi banyak orang. Katanya, tiap hari Minggu orang-orang menyemut jalan ke sana. Sayang, saya tidak punya waktu untuk mengunjungi taman wisata di Sendang. Mudah-mudahan tetap menarik pengunjung.
Namun penilaian saya adalah seluruh potensi yang dimiliki Waduk GM beserta pendukung dan penyangganya tidak terangkat secara optimal hingga sekarang. Mungkin karena persoalan SDM. Mungkin pula karena Wonogiri bukan daerah perlintasan sehingga agak sulit mengundang wisatawan.
Saya berandai-andai, kalau saja jalan lintas selatan-selatan yang menghubungkan Pacitan-Wonogiri-Wonosari (konsep Pawonsari) terwujud, keadaan akan menjadi lain.