Jumat, 05 Desember 2008

Rekor, untuk Apa ?

Akhir November lalu dalam salah satu media cetak diberitakan Wonogiri menciptakan rekor dunia menanam pohon dengan sekian juta pohon. Pertanyaan saya adalah kenapa rekornya lebih ditonjolkan ketimbang, misalnya, upaya bagaimana kelanjutan penghijauan yang melibatkan seluruh unsur masyarakat itu.
Saya khawatir, jutaan pohon yang ''mencatat rekor'' itu akhirnya sebagian besar akan mati kalau tidak disertai langkah-langkah berkelanjutan, yakni merawat dan memelihara pohon-pohon tersebut agar mencapai nilai kemanfaatannya secara optimal. Biasanya program yang kental pendekatan proyeknya hanya akan sia-sia dan terbengkalai.
Semestinya, cara berpikir ala birokrat konvensional yang lebih mementingkan ''penampakan'' ketimbang substansi mulai ditinggalkan. Profesional, profesional, dan profesional: itulah kata sakti yang harus dikedepankan. Apa salahnya birokrat berpikir ala pengusaha ?

Tidak ada komentar: