Tiba-tiba saya jadi begitu melankolis: teringat guru-guru sejak SD sampai SMA.
Di SD Wonogiri 8 ada beberapa sosok yang berjasa amat besar membentuk diri saya. Ada Bu Katiyem, Bu Kadiyamah, Bu Suginem, Pak Marino, dan masih banyak lagi yang lain.
Di SMP Negeri 1 ada Bu Haryati yang pernah menjadikan saya sebagai ''anak emas''-nya sehingga membuat iri beberapa teman. Ada pula Pak Mufid yang memberi jalan ke dunia kepenulisan lewat sumbangan buku kecil ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan, ada Pak Pandoyo yang sangat saya takuti gaya galaknya, dan .... saya mulai lupa pada nama-nama mereka.
Begitu juga di SMA Negeri 1. Ada Pak Larno, guru matematika yang terus terang tidak saya sukai; Pak siapa saya lupa yang membimbing kemampuan seni lukis saya; serta yang lain-lain.
Apakah mereka masih sugeng, menikmati hari tua sembari momong cucu-cucu ? Saya berdoa bagi yang masih sugeng semoga Tuhan memberi limpahan rezeki dan rahmat, bagi yang sudah tilar donya semoga mereka ditempatkan di sisi-Nya.
Di samping itu, ingat beberapa nama teman putri yang pernah kutaksir secara diam-diam. Namun itu off the record saja karena bisa berdampak kurang enak hehehehehehehe ........
Yang Jauh, yang Dekat
16 tahun yang lalu