Rabu, 19 Maret 2008

Cinta Saya kepada Wonogiri

Banyak orang asal daerah-daerah di sekitar Solo malu mengakui kampung halaman dan tanah kelahirannya. Kalau ditanya, banyak yang menjawab berasal dari Solo.
Sejak awal saya bangga pada Wonogiri yang telah memberi kehidupan dan pengalaman tak ternilai, sehingga tak segan-segan bilang: saya asal Wonogiri !
Namun bisa dimaklumi kalau ada yang malu mengakui kampung halamannya di Wonogiri, Sukoharjo, Sragen, Karanganyar, Klaten, dan sebagainya.
Tahun 1960-an sampai 1980-an daerah-daerah itu, khususnya Wonogiri, memang dikenal minus dan miskin.
Sekarang ? Kebangetan kalau masih merasa malu. Daerah-daerah miskin itu telah berkembang maju.
Tiwul yang pernah menjadi salah satu cap kemiskinan bagi Wonogiri, kini jadi komoditas ''mahal''. Saya selalu merasa rindu makan nasi putih campur tiwul dengan lauk tempe goreng dan gudangan.

Tidak ada komentar: