Senin, 24 Maret 2008

Menjual Wonogiri

Ada berita yang menyebutkan investor dari China meminati Wonogiri. Pekan lalu utusan mereka mula memeta kawasan hutan Kethu yang direncanakan untuk industri.
Rasanya senang juga. Di era sekarang, pemerintah daerah memang harus bisa memosisikan diri sebagai pemasar, penjual, atau bahasa kerennya marketer.
Semua potensi perlu digali. Kalau punya modal, tangani sendiri. Jika modal kurang, kerja sama dengan pihak lain. Bila tidak punya modal, ya cari investor.
Investasi saat ini sudah menjadi mainan global. Teknologi informasi dan komunikasi sudah sedemikian canggih. Tinggal klik, seluruh dunia ada di genggaman.
Soal potensi, saya kira Wonogiri lumayan kaya. Ada tambang galian C, perikanan, wisata, dan sebagainya. Sumber daya manusia ? Saya yakin hebat.
Tinggal pemasarnya sekarang yang berperan. Mau kerja keras, berkeringat, berbusa-busa, atau tidak.
Meski ada kerja sama promosi daerah-daerah seeks Karesidenan Surakarta, Wonogiri perlu proaktif menawarkan apa yang bisa digarap.
Semua demi kemajuan daerah sembari menciptakan lapangan kerja agar tidak makin banyak ''tiwul'' merantau.
Siapa tahu jika investor-investor itu telah merealisasi rencananya, ''tiwul-tiwul'' yang berserakan di seantero Tanah Air itu mau pulang secara sukarela.

Tidak ada komentar: